Studi Ilmu Komunikasi Bukan Cuma Tentang Ngomong!

Foto: Ilustrasi wartawan sebagai salah satu studi ilmu komunikasi (iStock/Mihajlo Maricic)

Satuimpresi.com – Ilmu Komunikasi adalah salah satu jurusan favorit yang masih banyak peminatnya, khususnya oleh calon mahasiswa baru tahun ini. Banyak yang menilai studi ini hanya cocok bagi mereka yang ekstrovert dan aktif berinteraksi. Lantas, apakah ilmu komunikasi sangat menyeramkan bagi seorang introvert yang kurang memiliki kemampuan dalam berkomunikasi depan layar?

Jawabannya tentu tidak.  Nyatanya, studi komunikasi ini sangat umum dan terbuka terhadap segala latar belakang kemampuan tiap individu.

Komunikasi adalah kajian ilmu yang sangat kompleks dan luas, serta menjadi induk dari banyak turunan ilmu lainnya. Jadi, buat yang nggak jago ngomong, yuk kenali studi ilmu komunikasi alternatif yang tentunya membuat percaya diri semakin tinggi lagi.

  1. Penulis Berita

Komunikasi tidak selalu soal bicara langsung, melainkan tulisan juga merupakan media komunikasi yang efektif setiap harinya. Di ilmu komunikasi, ada sebuah studi bernama jurnalistik yang memiliki hasil karya berupa berita.

Jurnalistik ini secara langsung mematahkan persepsi bahwa ilmu komunikasi cuma tentang ngomong. Sosok wartawan yang bertugas dalam jurnalisme akan terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan informasi.

Kemudian, proses mengolah informasi akan terjadi dan menghasilkan suatu berita yang siap terjun ke publik. Jadi, terlihat sudah proses komunikasi jenis ini sangat meminimalisir proses bicara secara langsung dalam praktiknya dan cocok untuk para introvert.

  1. Editor Desain Grafis

Demi mendukung karya jurnalistik yang merupakan bagian dari studi ilmu komunikasi, sebuah tampilan gambar akan hadir untuk melengkapi isi berita.

Terlebih lagi, era digitalisasi saat ini membuat indera penglihatan menjadi target utama dalam menarik minat konsumen. Maka dari itu, mempelajari desain grafis adalah salah satu kebutuhan mendasar di bidang studi ilmu komunikasi.

Terkhusus untuk orang yang sukar berhubungan secara kelompok, maka desain grafis yang umumnya menjadi pekerjaan individual ini adalah solusinya, karena seorang editor yang menekuni desain grafis akan lebih lama bertemu laptop dibanding manusia.

  1. Kameramen

Selain mengenal presenter yang tampil di depan layar kaca, banyak posisi pendukungnya seperti kameramen yang senantiasa siaga di belakang layar.

Mengoperasikan kamera dengan hasil berupa fotografi dan videografi adalah sebuah studi yang lebih mengutamakan nilai seni komunikasi berupa pengambilan gambar. Sosok kameramen ini biasanya banyak bertugas dalam produksi TV, film, dan dokumentasi fotografi dalam moment-moment tertentu.

  1. Produser

Untuk mengatur, mengepalai, dan memperjelas sebuah produksi karya di ilmu komunikasi seperti TV dan radio, maka sosok produser akan hadir untuk bertanggung jawab sedari awal hingga selesai.

Produser memang akan menggunakan kemampuan bicara dalam praktik kerjanya, namun kemampuan itu bukan digunakan untuk menghasilkan karya utamanya, melainkan hanya sekadar berkerja pada tahap persiapan di belakang layar saja.

Maka dari itu untuk seorang pelajar di studi ilmu komunikasi yang memiliki pola piker konsep yang matang, produser adalah salah satu posisi alternatif yang layak untuk dipertimbangkan.

  1. Pengisi Suara

Jika masih ingin menggunakan keterampilan berbicara sebagai hasil utamanya, maka menekuni studi pengisi suara adalah langkah yang tepat.

Disini akan menggunakan teknik ilmu komunikasi yang utama, yakni bicara tanpa perlu tampil di depan layar. Penyiar radio dan pengisi suara iklan adalah bentuk nyatanya.

Terlebih lagi di era modern sekarang, konten komunikasi berupa audio mengalami perkembangan pesat yang terlihat dengan kehadiran siniar (podcast) hingga voice over. Maka perlu masuk dalam pertimbangan utama terkait studi pengisi suara dalam ilmu komunikasi ini.

Untuk seorang yang kurang memiliki kemampuan dalam berkomunikasi depan layar, maka beberapa studi dalam ilmu komunikasi di atas adalah jawaban atas segala ketakutan dan persepsi yang ada.

Ilmu komunikasi sangatlah kompleks, umum, dan ramah bagi para pelakunya. Karena komunikasi adalah kebutuhan primer sehari-hari, maka studi ilmu komunikasi tak akan pernah mati dan terus mengalami perubahan yang selaras dengan perkembangan zaman.

Bagikan: Studi Ilmu Komunikasi Bukan Cuma Tentang Ngomong!