Diketahui CEO Tesla itu menyebut bahwa Twitter telah membuat pernyataan yang menyesatkan atas jumlah bot spam di platform jejaring sosial tersebut. Pengacara Musk, Skadden Arps Mike Ringler, mengatakan bahwa Twitter belum memenuhi kewajiban kontraknya. Twitter juga dinilai tidak memberikan Musk informasi bisnis yang relevan seperti yang dia minta seperti yang sudah tertuang dalam perjanjian kontrak.
“Twitter telah gagal atau menolak untuk memberikan informasi. Terkadang Twitter mengabaikan permintaan Musk, terkadang menolaknya karena alasan yang tampaknya tidak dapat dibenarkan, dan terkadang mengklaim untuk mematuhinya sambil memberikan informasi yang tidak lengkap atau tidak dapat digunakan oleh Musk,” Kata Ringler, dikutip CNBC International, Minggu (10/7/2022).
Ia juga mennyebutkan bahwaTwitter melanggar kewajibannya berdasarkan perjanjian untuk mendapatkan persetujuan Musk sebelum mengubah kegiatan bisnisnya yang biasa, menunjuk pada PHK yang terjadi di perusahaan.
Sementara Musk sekarang secara resmi berusaha untuk menjauh dari kesepakatan itu, kisah ini kemungkinan masih jauh dari selesai. Berdasarkan ketentuan perjanjian, Musk setuju untuk membayar US$ 1 miliar jika dia mundur. Namun seperti yang terlihat, Twitter berusaha untuk merealisasikan sesuai perjanjian.
Sementara itu, Ketua Dewan Direksi Twitter, Bret Taylor, mengatakan perusahaannya masih berkomitmen untuk mengunci kesepakatan sesuai dengan rencana awal serta tidak segan mengambil langkah hukum untuk menegakkan kesepakatan.
“Kami yakin kami akan menang di Delaware Court of Chancery,” tulis Taylor dalam tweet-nya, dikutip Minggu (10/7/2022).