Dalam era digital yang terus berkembang pesat, Direktur Operasional PT. Impresi Media Kita, Dody Rizki Djuliansyah, menekankan pentingnya gerakan digital (digital movement) bagi anak muda Indonesia. Menurutnya, peran generasi muda dalam ruang digital sangat signifikan untuk memajukan Indonesia, baik dari aspek sosial, ekonomi, hingga budaya.
Dody Rizki Djuliansyah hadir sebagai pembicara dalam acara Latihan Kader 1 (Basic Training) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cabang Ciputat yang bertema “Terbinanya Kepribadian Muslim yang Berkualitas Akademis, Sadar akan Fungsi dan Peranannya dalam Berorganisasi, serta Hak dan Kewajibannya sebagai Kader Umat dan Kader Bangsa”. Acara ini berlangsung pada Minggu, 27 Oktober 2024, di Yayasan Mahmudah, Ciseeng, Parung, Bogor, Jawa Barat, dan dihadiri oleh sekitar 400 mahasiswa. Dalam acara tersebut, Dody memberikan materi bertajuk “Media dan Komunikasi,” di mana ia menyoroti tantangan dan peluang bagi generasi muda dalam masyarakat digital.
Dody menggarisbawahi bahwa di balik digital movement yang kuat, pemahaman akan detail aktivitas digital dan data digital menjadi sangat penting. “Mengelola data digital tidak hanya membantu kita memahami perilaku pengguna, tetapi juga memberikan insight (wawasan) penting yang mendukung keputusan strategis,” jelasnya. Dengan memahami data digital, anak muda bisa melihat pola dalam penggunaan teknologi, preferensi konten, hingga pola interaksi sosial dalam dunia maya. Ini tidak hanya bermanfaat bagi mereka yang ingin menjadi kreator konten atau influencer, tetapi juga bagi semua yang ingin menggunakan platform digital dengan lebih bijaksana dan efektif.
Sebagai contoh, Dody menyebutkan kasus penggalangan dana untuk korban bencana melalui media sosial. Aktivitas digital yang didukung data memungkinkan penyelenggara untuk mengidentifikasi demografi dan perilaku audiens yang paling mungkin mendonasikan dana. “Dengan data digital, kita bisa menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan campaign, platform mana yang paling efektif, dan jenis konten yang paling menarik perhatian,” jelasnya.
Dody juga memaparkan pentingnya digital behavior, yakni perilaku dan kebiasaan pengguna dalam dunia digital, yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi pemasaran modern. Pemahaman tentang digital behavior tidak hanya membantu menciptakan kampanye yang efektif, tetapi juga mencegah penyebaran informasi palsu atau konten yang tidak relevan. Misalnya, aplikasi seperti Google Analytics dan Hotjar memungkinkan kita melacak perilaku pengguna, seperti halaman yang paling sering dikunjungi, durasi kunjungan, hingga seberapa jauh pengguna menggulir halaman. Informasi ini bisa membantu memahami preferensi audiens dengan lebih mendalam.
Dalam dunia bisnis, data dan digital behavior sering digunakan oleh platform e-commerce besar seperti Tokopedia atau Shopee, yang memanfaatkan data perilaku pengguna untuk menampilkan iklan produk yang relevan, meningkatkan pengalaman pengguna, serta menargetkan promosi secara tepat. Hal ini membuktikan bahwa data digital yang dikelola dengan baik dapat membantu bisnis meraih kesuksesan yang lebih besar.
Dody juga memberikan contoh aplikasi pencarian data digital, seperti Brandwatch dan Hootsuite, yang memudahkan para penggiat media digital dalam mencari topik atau isu yang sedang populer. Dengan platform ini, pengguna dapat melakukan analisis tren di media sosial dan menemukan informasi terkait persepsi publik, sentimen, hingga topik yang paling sering dibicarakan. Informasi ini bisa menjadi bahan penting bagi mereka yang ingin menciptakan konten yang menarik, relevan, dan sesuai dengan preferensi audiens.
Selain itu, Dody menyoroti pentingnya menjaga etika digital dalam setiap aktivitas online. Data digital dan perilaku pengguna memang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, tetapi semua pihak perlu menjaga batasan etika dalam memanfaatkannya. “Anak muda perlu menyadari bahwa data yang mereka hasilkan di internet adalah bagian dari identitas digital mereka, yang bisa berdampak pada citra diri dan privasi mereka sendiri,” tambahnya.
Sebagai seorang pemimpin di bidang media, Dody menekankan bahwa PT. Impresi Media Kita berkomitmen mendukung gerakan digital anak muda dengan menyediakan konten yang edukatif dan relevan. Ia menyampaikan bahwa perubahan teknologi adalah suatu keniscayaan, dan agar tetap relevan, generasi muda perlu beradaptasi serta memanfaatkan teknologi tersebut untuk mencapai kemajuan.
Dengan adanya digital movement ini, harapannya, anak muda tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen konten kreatif yang dapat membawa dampak positif. “Gerakan ini dapat menjadi katalisator perubahan, khususnya dalam memperkuat persatuan di tengah keberagaman Indonesia,” pungkas Dody.
PT. Impresi Media Kita percaya bahwa dengan memberikan ruang kepada anak muda untuk berekspresi di ranah digital, bangsa Indonesia akan mencapai kemajuan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Melalui digital movement yang digagas dan didukung oleh berbagai pihak, termasuk perusahaan media, diharapkan anak muda menjadi pionir perubahan di era digital yang dinamis ini.