Pertemuan Fahri Hamzah dan Novel Baswedan Bahas Soal KPK: Lebih Baik Dulu atau Sekarang?

Foto: Fahri Hamzah bertemu dengan Novel Baswedan (twitter Fahri Hamzah).

Satuimpresi.com – Politikus Partai Gelora, Fahri Hamzah bertemu dengan Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Pertemuan itu merupakan sebuah agenda diskusi mengenai KPK di kediaman Novel, ditemani oleh akademisi Charles Simabura sebagai moderator.

Dalam pertemuan itu, Novel mengaku ingin meluruskan pemahaman Fahri mengenai KPK yang sebelumnya sempat disinggung lewat akun Twitter miliknya.

“Ketika ada tokoh yang bicaranya salah, mungkin karena informasi yang diterimanya nggak pas, maka itu perlu diluruskan. Nggak boleh dibiarkan,” ujar Novel dalam video berjudul ‘Debat Fahri Hamzah VS Novel Baswedan’ di Chanel YouTube Novel Baswedan yang terpantau redaksi Satuimpresi.com, Jumat (22/7/2022).

Dalam video berdurasi hampir 1 jam itu, perbedaan pendapat antara Fahri dan Novel soal KPK terlihat sangat jelas. Fahri mengungkapkan bahwa KPK saat ini jauh lebih baik dari yang dulu, berbeda halnya dengan Novel yang mengatakan bahwa KPK saat ini jauh dari kata baik dan bahkan memiliki berbagai sisi buruk.

“Saya pernah berupaya mengkaji, belum ketemu sisi baiknya, tapi sisi buruknya banyak sekali, contohnya; membuka peluang adanya SP3 di KPK, itu justru membuka peluang terjadinya permainan perkara,” kata Novel.

Disampaikan Novel, saat ini dirinya merasa prihatin akan kondisi KPK yang banyak dari pimpinanan nya ternyata bermasalah.

“Pimpinan-pimpinan KPK yang menurut saya sudah bermasalah justru malah banyak melakukan hal-hal yang kemudian membuat pemberantasan korupsi semakin tidak punya harapan dan tidak punya masa depan,” ujarnya.

Sedangkan menurut Fahri, dikatakan bahwa KPK saat ini lebih baik karena berbeda dengan dulu yang seolah-olah merupakan satu-satunya harapan masyarakat dan hanya dipenuhi oleh decak kagum yang kemudian menggembor-gemborkannya di dunia maya. Bahkan, ungkap Fahri, tidak ada yang berani untuk mengkritik dan memang sangat sulit untuk melayangkan kritik terhadap KPK saat itu.

“Pada waktu itu memang susah untuk kritik KPK, ngga ada yang berani. Saya pernah dulu ya mengajukan artikel ke semua koran, kritik pertama saya ke KPK 2005 sebagai anggota DPR baru. Saya mengajukan tulisan saya, ditolak oleh semua koran, bayangkan semua koran, itu saya sebagai generasi demokrasi punya pikiran lain bahwa ini ngga boleh,” ungkap Fahri.

Bagikan: Pertemuan Fahri Hamzah dan Novel Baswedan Bahas Soal KPK: Lebih Baik Dulu atau Sekarang?