Penurunan Jumlah Pemudik Lebaran 2025: Daya Beli Melemah, Perputaran Uang Menurun

Net

Satuimpresi.com – Jumlah pemudik Lebaran 2025 turun signifikan sebesar 24% dibandingkan tahun sebelumnya. Data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menunjukkan bahwa jumlah pemudik tahun ini diperkirakan mencapai 146,48 juta orang, sedangkan pada 2024 jumlahnya mencapai 193,6 juta orang. Berbagai faktor, terutama kondisi ekonomi yang melemah dan daya beli masyarakat yang menurun, menjadi penyebab utama penurunan ini.

Faktor Penurunan Jumlah Pemudik

  1. Daya Beli Masyarakat Melemah
    Direktur Pengembangan Big Data Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto, menjelaskan bahwa melemahnya daya beli masyarakat menjadi faktor utama berkurangnya jumlah pemudik. Salah satu indikatornya, penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam negeri pada Januari 2025 anjlok menjadi Rp2,58 triliun dari Rp35,6 triliun pada Januari 2024.
  2. Perubahan Perilaku Konsumsi
    Wakil Ketua Komisi V DPR, Syaiful Huda, mengungkapkan bahwa semakin banyak masyarakat menerapkan gaya hidup hemat atau “frugal living”. Kebiasaan ini membuat mereka lebih berhati-hati dalam mengalokasikan dana untuk mudik.
  3. Dampak terhadap Perputaran Uang
    Penurunan jumlah pemudik berdampak langsung pada perputaran uang selama musim Lebaran. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan bahwa perputaran uang pada Lebaran 2025 hanya mencapai Rp137,9 triliun, turun dari Rp157,3 triliun pada 2024.

Perbandingan Data Pemudik Lebaran 2024 vs 2025

TahunJumlah Pemudik (juta)Perputaran Uang (triliun)
2024193,6157,3
2025146,48137,9

Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah pemudik dan perputaran uang selama musim mudik mengalami penurunan. Kondisi ini menandakan dampak ekonomi yang cukup besar terhadap tradisi mudik tahunan.

Kementerian Perhubungan memastikan berbagai skema transportasi tetap disiapkan agar arus mudik berjalan lancar meskipun jumlah pemudik menurun. Selain itu, ekonom senior Indef, Bhima Yudhistira, menilai bahwa turunnya jumlah pemudik juga berkaitan dengan kenaikan harga tiket transportasi dan biaya hidup yang semakin tinggi.

Beberapa pemerintah daerah mulai mengembangkan strategi untuk mendorong wisata lokal sebagai alternatif bagi masyarakat yang tidak melakukan perjalanan jauh saat Lebaran. Dengan meningkatnya wisata lokal, ekonomi daerah diharapkan tetap tumbuh meski mobilitas pemudik berkurang.

Turunnya jumlah pemudik Lebaran 2025 tidak hanya menunjukkan perubahan tren perjalanan masyarakat, tetapi juga mencerminkan kondisi ekonomi yang lebih luas. Melemahnya daya beli, perubahan pola konsumsi, serta ketidakpastian ekonomi membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang mereka. Jika kondisi ini berlanjut, tren penurunan mudik kemungkinan akan terus terjadi di tahun-tahun mendatang.

Pemerintah dan berbagai pihak terkait perlu mencari solusi untuk mengatasi kondisi ini, baik melalui kebijakan ekonomi yang lebih inklusif maupun dengan menciptakan alternatif pergerakan ekonomi bagi masyarakat yang tidak melakukan perjalanan mudik.

Bagikan: Penurunan Jumlah Pemudik Lebaran 2025: Daya Beli Melemah, Perputaran Uang Menurun