Dengan Dalih “Perang Melawan Tuhan”, Iran Hukum Gantung Demonstran Anti-Pemerintah

Ilustrasi Algojo Iran - Eksekusi Mati (Abedin Taherkenareh/EPA)

Satuimpresi.com – Kantor berita Iran, Mizan pada Kamis (8/12) melaporkan pemerintah setempat telah mengeksekusi mati seorang pengunjuk rasa yang terlibat dalam protes massal nasional.

Mohsen Shekari (23), salah seorang pemuda yang menjadi motor gerakan anti-pemerintah ini tewas digantung atas dakwaan “moharebeh”, sebuah diksi yang merujuk pada arti “Memerangi Perintah Tuhan”.

Sebelumnya, Shekari ditangkap atas partisipasinya dalam pemblokiran jalan utama di Teheran saat unjuk rasa berlangsung pada September lalu. Ia juga diketahui melukai anggota keamanan setempat menggunakan pisau.

Diketahui, Iran tengah dilanda protes besar-besaran sejak empat bulan terakhir. Unjuk rasa ini dipicu oleh kasus kematian Mahsa Amini di tangan polisi moral karena dianggap tidak rapih berhijab. Faktor ini membuat para demonstran menolak kekuasaan absolut pemerintah Iran, serta menuntut negaranya untuk lebih demokratis.

Protes anti-pemerintah ini telah menewaskan sedikitnya 450 orang dalam bentrokan antara demonstran dengan aparat. Tercatat pula lebih dari 18 ribu orang ditahan oleh pihak berwenang.

Iran memang dikenal sebagai salah satu algojo top dunia. Terlebih lagi, Amnesty International mengklaim telah mendapatkan sebuah dokumen yang ditandatangani oleh komandan polisi senior Iran yang meminta eksekusi untuk seorang tahanan diselesaikan dalam waktu sesingkat mungkin. Tentunya, hal ini memicu banyak kecaman dari berbagai elemen masyarakat setempat, lembaga kemanusiaan, dan negara-negara di dunia.

Bagikan: Dengan Dalih “Perang Melawan Tuhan”, Iran Hukum Gantung Demonstran Anti-Pemerintah