Standarisasi Kecantikan dan Objektifikasi Perempuan dalam Akun Instagram “UIN Cantik Jakarta”

Ilustrasi Satuimpresi.com

Satuimpresi.com – Kecantikan adalah sebuah term yang mengikat dengan setiap perempuan. Perempuan biasanya selalu ingin tampil menarik. Beberapa perempuan berpikir bahwa penampilan adalah bagian terpenting dari diri mereka. Tapi masalahnya, penampilan yang mereka anggap penting sebenarnya justru membentuk konstruksi penindasan gaya baru bagi perempuan. Perempuan pada akhirnya harus mau menerapkan standar kecantikan layaknya selebritas. Ia siap mencelakai dirinya sendiri agar bisa mengikuti konstruksi sosial yang telah terstigma oleh budaya patriarki.

Terpantau dalam beberapa tahun kebelakang, foto-foto mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari berbagai fakultas berjaja rapih pada akun Instagram @uincantik_jkt dan hal ini cukup bermasalah. Pasalnya, akun kampus cantik ini melanggengkan hegemoni patriarki yang menjadikan perempuan menjadi objek dan komoditas. Hal seperti ini tentunya sangat merugikan perempuan, karena tindakan tersebut merupakan praktik eksploitasi yang mengobjektifikasi tubuh perempuan. Tubuh perempuan terkonstruksi seperti bukan miliknya sendiri. Dari sini daya tarik seksual mendominasi dengan menonjolkan rupa, kemulusan, kesegaran, serta lekuk tubuh perempuan. Itulah realitas pahit yang terjadi. Perempuan selalu menjadi santapan keseharian maskulinitas laki-laki.

Proses pencarian konten foto mahasiswi UIN Jakarta yang dilakukan admin melalui DM Instagram.

Objektifikasi perempuan adalah masalah serius yang dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik perempuan. Ketika perempuan diperlakukan seperti objek seksual, mereka dapat mengalami tekanan psikologis, merasa tidak dihargai sebagai individu, dan merasa terpinggirkan. Selain itu, objektifikasi perempuan dapat meningkatkan risiko kekerasan seksual, pelecehan seksual, dan diskriminasi.

Dalam konteks akun @uincantik_jkt, objektifikasi perempuan juga dapat merusak citra UIN Syarif Hiadayatullah Jakarta dan mengirimkan pesan yang salah kepada mahasiswa dan masyarakat luas tentang apa yang seharusnya menjadi prioritas dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi di perguruan tinggi. Akun tersebut mendorong pandangan bahwa penampilan perempuan lebih penting daripada prestasi akademik, kepemimpinan, dan kontribusi yang dihasilkan oleh mahasiswa di kampus.

Tangkapan gambar akun Instagram @uincantik_jkt

Juga, terdapat beberapa masalah yang terkait dengan standarisasi kecantikan di akun Instagram @uincantik_jkt. Salah satu masalah utamanya adalah standar kecantikan yang seringkali tidak inklusif. Standar kecantikan di akun tersebut cenderung mempromosikan penampilan yang dianggap sebagai “ideal” atau “sempurna” bagi segelintir pihak. Yang diunggah pun “setipe” dan bisa dibilang “selera admin” yang tentu tidak representatif seperti kulit putih, hijab stylish dan fesyen yang trendi. Hal ini dapat membuat mahasiswi dengan penampilan yang berbeda merasa tidak diakui atau bahkan dijauhi.

Standar kecantikan yang tidak inklusif dapat memperburuk masalah ketidakseimbangan sosial seperti rasisme dan diskriminasi. Standar kecantikan yang mempromosikan penampilan yang lebih mirip dengan penampilan orang kulit putih dapat memicu stereotip dan diskriminasi terhadap orang yang memiliki penampilan yang berbeda. Ini dapat membuat mahasiswi merasa tertekan dan bahkan tidak aman dalam berbagi penampilan mereka di khalayak.

Kampus harus mengambil peran dan tindakan untuk melarang keberadaan akun-akun yang memperburuk situasi dan memberikan dukungan kepada mahasiswa untuk meningkatkan kepercayaan diri, martabat diri, dan nilai-nilai yang tidak hanya berfokus pada penampilan fisik.

Dalam jangka panjang, semua pihak harus memperjuangkan kesetaraan gender dan menghargai perempuan sebagai individu yang memiliki kebebasan dan hak untuk mengejar apapun yang mereka inginkan. Kampus dan masyarakat harus bersama-sama menunjukkan bahwa perempuan tidak hanya tentang penampilan fisik atau seksualitas, tetapi juga memiliki kontribusi yang berharga dan potensi besar dalam berbagai bidang, termasuk bidang akademik, sosial, dan budaya.

Bagikan: Standarisasi Kecantikan dan Objektifikasi Perempuan dalam Akun Instagram “UIN Cantik Jakarta”