Fenomena Citayam Fashion Week (CFW) semakin menggeliat di media sosial. Bahkan beberapa waktu kebelakang terkesan “dijajah” oleh kaum elit selebritas industri hiburan. Sebut saja Baim Wong dan Istrinya Paula Verhoeven yang ramai menjadi perbincangan khalayak usai mendaftarkan HAKI CFW ke Kemenkumham. Namun tulisan ini tidak membahas soal itu, saya lebih tertarik dengan posisi strategis Janji Jiwa yang secara tidak langsung selalu tersorot oleh kamera yang merekam suasana CFW. Hal ini membuat Janji Jiwa mendapatkan publisitas iklan dan marketing secara gratis. Bagaimana tidak? Posisi toko kopi tersebut berada persis di depan zebracross yang dipakai untuk catwalk oleh Jeje, Bonge, Roy dkk.
3 tahun lalu lokasi kafe tersebut masih jadi lahan parkir hotel. Kemudian datang MRT dan penataan kawasan Dukuh Atas, mengubah lahan parkir yang mati jadi kafe ramah pedestrian dan membawa cuan serta iklan gratis saat CFW menjadi trend akhir-akhir ini. Janji Jiwa juga sempat beberapa kali meramaikan CFW melalui konten TikTok yang diunggah oleh akun KutipanX.
Kita harus mengakui bahwa Janji Jiwa juga sebelumnya memiliki brand awareness yang tinggi dan menjadi startup kuliner terbesar kedua di Indonesia setelah Kopi Kenangan, dibuktikan melalui Jiwa Group yang menjadi Top Brand Award Kedai Kopi 2020, 2021 & 2022 dan mendapat suntikan dana dari Openspace Ventures. Namun, tidak menuntup kemungkinan juga di balik semua ini tim Janji Jiwa menggunakan strategi guerilla marketing.
Dalam guerilla marketing sebuah taktik pemasaran terjadi di mana perusahaan menggunakan kejutan dan interaksi nonkonvensional untuk mempromosikan produk atau layanan mereka. Guerilla marketing terjadi di tempat-tempat umum yang terdapat banyak audiens, seperti di jalan, konser, acara olahraga, festival, pantai, hingga pusat perbelanjaan.
Baik disengaja maupun tidak, lagi-lagi Janji Jiwa lah yang diuntungkan atas fenomena Citayam Fashion Week ini. Mereka dengan mudah mendapatkan free Ads, free campaign, and free exposure. Sekarang pasar mereka tak hanya dari khalayak kota, namun juga merambah ke masyarakat suburban.