Satuimpresi.com – Tentara Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan menembak mati tiga warga Palestina di wilayah timur Kota Gaza. Mahmoud Bassal, juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, melaporkan bahwa insiden tersebut terjadi pada Minggu, 9 Februari 2025. Bassal menyebut tiga warga Palestina tewas akibat tembakan pasukan Israel yang menyasar warga sipil di wilayah timur Kota Gaza.
“Ada tiga martir (saksi) dan beberapa meninggal imbas pasukan Israel melepas tembakan ke warga sipil di wilayah timur Kota Gaza,” kata Mahmoud Bassal, dikutip English Al Arabiya.
Di sisi lain, Militer Israel (IDF) membela tindakan mereka dengan menyatakan bahwa tembakan tersebut merupakan bentuk peringatan. Mereka mengklaim bahwa warga Palestina mendekati kendaraan militer, sehingga pasukan terpaksa melepaskan tembakan. Menurut IDF, beberapa orang yang terluka terlihat setelah insiden tersebut, dan mereka berada di dekat barikade militer.
“Pasukan maju ke kendaraan militer dan meluncurkan tembakan peringatan ke tersangka,” ujar pihak militer Israel.
Insiden ini terjadi di tengah berlangsungnya gencatan senjata antara Palestina dan Israel yang telah berjalan selama empat pekan. Qatar memediasi kesepakatan ini dan membagi gencatan senjata ke dalam tiga fase. Fase pertama telah berlangsung pada Minggu, 19 Januari, setelah kedua belah pihak sepakat untuk membebaskan tahanan. Jika fase pertama berhasil, mereka akan menjelaskan rincian fase kedua dan ketiga.
Perdana Menteri Qatar, Mohammed Al Thani, menegaskan komitmen negaranya untuk memastikan kesepakatan ini tetap berjalan. Ia menyatakan bahwa Qatar bersama para mitra internasional akan terus mengupayakan segala langkah agar kesepakatan gencatan senjata dapat terealisasi dengan baik.
“Kami akan melanjutkan upaya apapun yang kami mampu, semua hal mungkin terjadi akan diusahakan oleh para mitra kami untuk memastikan kesepakatan ini segera dilaksanakan,” tutur Mohammed Al Thani, dikutip dari CNN.
Agresi militer Israel yang dimulai pada Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 45.000 warga Palestina. Selain itu, situasi di Jalur Gaza masih tegang, dengan kekhawatiran bahwa kekerasan dapat kembali meningkat meskipun kedua pihak telah menyepakati gencatan senjata.
Baca juga: “Hari Pers Nasional ke-79: Prabowo Beri Ucapan Apresiasi”