Satuimpresi.com – Belum selesai juga dengan masalah virus Covid, muncul varian terbaru dari virus Covid bernama Eris atau EG.5.1 yang menimbulkan lonjakan kasus Covid di Inggris.
Mengutip dari Independent, senin (7/8/23) World Health Organization (WHO) pertama kali mendeteksi Eris pada pertengahan Februari kemarin. Kenaikan kasus Eris di Inggris sebanyak 200 ribu terjadi pada Juli kemarin yang awalnya 606.656 pada 4 Juli menjadi 785.980 pada 27 Juli. Sub varian dari Omicron tersebut tengah dipantau oleh WHO.
Kabarnya varian Eris telah masuk ke Indonesia yang memunculkan kekhawatiran dari masyarakat. Indonesia termasuk negara yang rawan mengingat sebagian masyarakat Indonesia tidak lagi mengikuti protokol kesehatan, kata Pakar Epidemiologi, dr. Dicky Budiman.
Jika melihat dari pernyataan dr. Dicky Budiman senin lalu, ia mengatakan kepada MNC Portal Indonesia bahwa Eris atau EG.5.1 paling awal tercatat di Jakarta pada awal Maret. Dan akhirnya menyebar se-Asia dan ke Eropa termasuk ke Amerika hingga kurang lebih sudah 36 negara.
Melansir dari The Mirror, gejala varian Eris ini hampir sama dengan varian Omicron. Gejala seperti pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan perubahan indera penciuman. Tidak seperti dulu, kehilangan indera penciuman, demam hingga sesak napas bukan lagi menjadi gejala utamanya.
Oleh karena itu, WHO terus menghimbau agar masyarakat tidak lengah dan tetap menjaga protokol kesehatan meskipun sudah melakukan vaksin booster.