Satuimpresi.com – Serial TV dari Amerika ‘Breaking Bad’ memang menjadi salah satu drama kriminal fiktif yang populer di dunia. Tapi, apa jadinya jika peran utama Walter White yang merupakan seorang guru sekaligus penjual narkoba telah banyak terjadi di dunia nyata?
Seperti yang baru-baru ini terjadi di Lombok Timur, NTB. Merasa penghasilan utamanya sebagai guru honorer tak mampu mencukupi kebutuhan hidupnya, HA (34) memutuskan untuk banting stir menjadi pengusaha narkoba.
Usai menjalani pekerjaan barunya dengan penghasilan hingga Rp36 jutaan perbulan, HA tertangkap setelah laporan warga terkait transaksinya dengan FT (32) diterima dan langsung ditindak oleh Polres Lombok Timur.
Dari penggerebekan, ditemukan barang bukti berupa narkoba jenis sabu yang disimpan di bawah papan biliar, beserta barang bukti lain seperti alat hisap sabu dan uang senilai Rp150 ribu. Kasat Narkoba Polres Lombok Timur, AKP Bagus Saputra menyebut pelanggan setia HA adalah kelompok nelayan di wilayah Labuan Lombok.
Pelaku mendapatkan vonis minimal 5 tahun penjara atas pelanggaran yang dibuatnya, walaupun HA sempat mengatakan bahwa hasil jualan narkobanya sering digunakan untuk menyantuni anak yatim, layaknya Pablo Escobar yang terkenal sebagai bandar narkoba dermawan.
Kasus yang menjadi cerita utama di serial ‘Breaking Bad’ ini memang bukan yang pertama kali terjadi di Indonesia. Sebelumnya, tahun 2020 silam masih di wilayah Lombok Timur, sempat terjadi penangkapan terhadap seorang mantan guru ngaji berinisial SS (45) yang telah mengubah rumahnya menjadi pabrik sabu.
Polisi setempat menemukan fakta terkait ilmu produksi yang dilakukan pelaku ternyata merupakan ilmu turun menurun dari narapidana Lapas Kelas IIA Mataram yang dikenal dengan nama “Jenderal Yusuf”.
Bergerak ke wilayah Makassar, pada 2020 lalu seorang guru PNS berinisial MA (32) juga terbukti menjadi pengedar sabu dengan alasan desakan ekonomi yang dialaminya.
MA merasa profesi barunya sebagai pengedar narkoba telah memberikan jaminan ekonomi yang lebih baik, hingga ia dikabarkan bolos mengajar selama empat tahun lamanya. Namun saat tertangkap, ia mengaku baru satu bulan terlibat dalam persebaran barang haram tersebut.
Selain itu, masih banyak lagi kasus-kasus guru yang alih profesi menuju tindak kriminal, kebanyakan dari mereka mengaku memilih jalan haram ini karena masalah finansial, sehingga terlibat dalam aktivitas yang melanggar undang-undang ini menjadi langkah terakhir yang diambilnya.
