Banten, 22 November 2024 – Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap risiko bencana, sebuah diskusi kebencanaan bertema “Sharing Knowledge Boosts Preparedness to Disaster Risk” digelar di VnG Coffee n Foodbar, Serang, Banten, pada Jumat (22/11). Acara ini berlangsung dari pukul 16.00 – 18.00 WIB, dan dihadiri lebih dari 50 peserta, termasuk ojek online, praktisi kebencanaan, akademisi, dan masyarakat umum.
Diskusi ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam mengenai jenis-jenis bencana, khususnya gempa bumi, langkah-langkah tanggap darurat, serta strategi mitigasi untuk menghadapi situasi darurat.
Acara dibuka oleh Rio The Outsider, pemerhati dari Corre Indonesia, yang menyoroti pentingnya edukasi menghadapi gempa bumi. “Gempa bumi itu tidak membunuh. Yang membunuh adalah kepanikan akibat ketidaktahuan dalam menghadapi bencana,” ujar Rio.
Dilanjutkan oleh Andi Jansen, pengamat kebencanaan dari Acsena Humanis Respon, yang menekankan perlunya kolaborasi masyarakat dalam mitigasi bencana. “Masyarakat sering kali dijadikan objek saat bencana terjadi. Kita harus menyatukan suara atas dasar kemanusiaan untuk membangun strategi mitigasi yang efektif,” jelas Andi.
Ketua MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) turut memberikan pandangan mengenai manajemen kebencanaan. “Jangan takut dengan megathrust, tetapi persiapkan diri untuk menghadapinya. Itulah pentingnya memperkaya ilmu agar tidak ada kerancuan dalam memahami isu-isu kebencanaan,” tegasnya.
Diskusi ini juga menghadirkan perspektif global melalui pengalaman Chris dan Lisa, pegiat kemanusiaan dari Mundo Melius (Austria), serta Gaby dari Austria Help. Mereka membagikan kisah ketika membantu korban bencana di berbagai negara, termasuk gempa bumi di Lombok.
“Humanity first. Kita harus saling menolong dan bersinergi demi keselamatan bersama saat terjadi bencana,” kata Lisa, menekankan pentingnya solidaritas lintas negara.
Diskusi ini menutup dengan penekanan bahwa kesiapsiagaan bukan hanya soal infrastruktur akan tetapi juga membangun kesadaran, ketangguhan serta kolaborasi di semua lapisan masyarakat.
Acara ini memberikan inspirasi bahwa bencana adalah ujian kemanusiaan yang harus dihadapi bersama, dengan berbagi pengetahuan dan langkah mitigasi yang tepat.
